Iatimewah
Metronewsntt.com, Jakarta- Sempat diguncang konflik internal, elektabilitas Partai Demokrat mengalami tren peningkatan berdasarkan survei terbaru Y-Publica. Partai yang dipimpin AHY ini menggeser Golkar dari posisi tiga besar dengan angka 8,1 persen.
Pada urutan pertama masih diduduki PDIP dengan elektabilitas 22,5 persen, disusul oleh Gerindra sebesar 13,2 persen. Golkar yang sebelumnya selalu menempati urutan ketiga terlempar ke empat besar, dengan raihan elektabilitas 7,8 persen.
Sementara itu Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang belum memiliki wakil di DPR terus naik elektabilitasnya, dan merangsek ke posisi enam besar. Pada jajaran papan bawah, Partai Ummat yang belum lama dideklarasikan juga terus mengalami kenaikan dan memimpin elektabilitas partai-partai gurem.
"Demokrat masuk tiga besar elektabilitas partai politik, sedangkan dua parpol menjadi kuda hitam yaitu PSI yang masuk enam besar dan Partai Ummat memimpin partai-partai gurem," kata Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono melalui siaran pers tertulis diJakarta Rabu (26/5).
Menurut Rudi, kenaikan elektabilitas Demokrat terjadi sejak survei bulan Februari 2021. Tren tersebut ada kaitannya dengan gonjang-ganjing kongres luar biasa (KLB), di mana kubu Agus Harimurti Yudhoyono berhasil selamat dari upaya penggulingan oleh kubu Moeldoko.
AHY, lanjut Rudi, mengalami ujian politik terbesar dalam kepemimpinannya di Demokrat sejak menggantikan ayahnya, mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. AHY mulai terjun ke kancah politik ketika diusung sebagai calon gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.
Nama AHY juga kerap muncul dalam bursa calon presiden 2024 ataupun sebagai calon wakil presiden. Di tangan AHY, Rudi menambahkan, Demokrat berhasil membangun kepemimpinan oposisi menantang dominasi tiga besar parpol, yaitu PDIP, Gerindra, dan Golkar.
Pada jajaran papan tengah, PSI memantapkan diri setelah masuk ke posisi enam besar dengan elektabilitas mencapai 5,3 persen. "Di antara parpol-parpol non-Senayan lainnya, PSI paling berpeluang lolos parliamentary threshold," jelas Rudi.
Sedangkan parpol baru yang didirikan Amien Rais, Partai Ummat paling bersinar di antara parpol-parpol papan bawah. "Dengan elektabilitas 1,7 persen, Partai Ummat mengancam PAN yang dulu juga didirikan Amien Rais, tetapi kini terus menurun elektabilitasnya," pungkas Rudi.
Survei Y-Publica dilakukan pada 1-10 Mei 2021 terhadap 1200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Survei dilakukan melalui sambungan telepon kepada responden yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2018. Margin of error ±2,89 persen, tingkat kepercayaan 95 persen.
Berikut adalah elektabiltias partai politik
selengkapnya:
PDIP 22,5 persen
Gerindra 13,2 persen
Demokrat 8,1 persen
Golkar 7,8 persen
PKS 5,8 persen
PSI 5,3 persen
PKB 5,1 persen
Nasdem 3,8 persen
PPP 2,1 persen
Partai Ummat 1,7 persen
PAN 1,1 persen
Perindo 0,6 persen
Hanura 0,5 persen
Gelora 0,1 persen
Berkarya, PBB, Garuda, PKPI, Masyumi Reborn masing-masing 0,0 persen. Tidak tahu/tidak jawab 22,3 persen.(mdk/*)